BERSERAH
DI DALAM PIMPINAN ROH KUDUS
(Galatia
5:16-26)
Oleh: Nathan C. Ellyon
Beberapa waktu
yang lalu salah seorang sahabat saya mengirimkan sebuah pesan singkat melalui
media social Facebook. Ia bertanya kepada
saya mengenai suatu topik yang sangat sederhana tapi yang sebenarnya menjadi
pergumulan terberat orang yang percaya. Sahabat saya bertanya : “kak, jadi orang benar, baik, taat, n patuh
kog susah ya???..” Pertanyaan ini begitu sederhana, namun terkandung suatu
keputusasaan karena “mungkin” begitu sulitnya untuk menjadi orang percaya yang
dipertanyakan oleh sahabat saya ini sehingga ia mengakhiri kalimat pertanyaan
tersebut dengan berkata…kog susah ya???..
Benarkah menjadi orang Kristen yang hidup benar di
hadapan Tuhan adalah sebuah “usaha” yang sangat sulit? Jika mem ang sulit, apa
penyebabnya sehingga saya dan saudara kesulitan untuk hidup berkenan kepada
Allah…? Tentu jika kita ingin menyelesaikan suatu permasalahan, kita harus
terlebih dahulu mengetahui akar penyebabnya. Kita harus jujur mengakui bahwa
kegagalan – kegagalan yang terjadi dalam hidup kita bukan disebabkan oleh
karena Tuhan tidak menolong atau Tuhan tidak menjaga umat-Nya, tapi dengan
kerendahan hati kita harus sadar bahwa kitalah yang menyerahkan diri untuk dipimpin
oleh keegoisan dan nafsu kedagingan kita.
a.
Hidup (berjalanlah) oleh Roh
16. Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh,
maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
(Gal 5:16 ITB)
Frase “hiduplah oleh Roh” yang diterjemahkan oleh Lembaga Alkitab
Indonesia (LAI) sama dengan terjemahan New International Version (NIV)“live by the Spirit”. Kalimat ini
diterjemahkan dari kalimat πνεύματι περιπατεῖτε
yang jika diterjemahkan secara hurufiah dapat diartikan menjadi “Berjalanlah oleh Roh”; “digerakkan oleh
Roh”; “serahkan dirimu untuk digerakkan oleh Roh”. Alkitab terjemahan New
American Standard Bible (NAS) lebih tepat menterjemahkannya menjadi “walk by the Spirit”. Apa maksud rasul
Paulus mengatakan kepada jemaat di Galatia bahwa mereka harus memiliki hidup
yang sepenuhnya dijalankan oleh Roh Kudus? Bukankah mereka adalah orang – orang
Kristen yang sudah percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat…? Pada
pasal sebelumnya, tepatnya di pasal 5:13 rasul Paulus berkata:
Saudara-saudara, memang kamu
telah dipanggil untuk merdeka.
Tetapi janganlah kamu
mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan
untuk kehidupan dalam dosa,
melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. (Gal 5:13 ITB)
Di Galatia ada beberapa orang
percaya yang meremehkan anugerah Tuhan dengan hidup tetap di dalam dosa. Meskipun mereka percaya bahwa Tuhan
Yesus telah memerdekakan mereka dari hukuman kekal namun mereka tidak memiliki
kehidupan yang berserah untuk dijalankan oleh pimpinan Roh. Kondisi ini sangat
ironi dimana mereka telah dikenal sebagai orang percaya namun kehidupannya
tidak seperti teladan yang Tuhan Yesus ajarkan. Sampai saat ini pun banyak
orang Kristen yang percaya bahwa Yesus Kristus telah menyelamatkan mereka dari
hukuman kekal dengan mati di kayu salib sesuai dengan isi kitab suci, namun
yang kenyataannya tidak pernah menjadikan Kristus sebagai Tuan pemilik hidup
yang berhak mengatur dan menjalankan seluruh kehiduapannya. Pdt. DR. Stephen
Tong pernah mengatakan satu kalimat yang sangat tajam “…if Jesus saves you but not your Lord, He’s not your Savior at all…”
(Kalau Yesus hanya menyelamatkan engkau, tidak pernah menjadi Tuan-mu, dan ‘tak
pernah jadi Juruselamatmu!).
b.
Keinginan Daging dan Roh
17 Sebab keinginan daging berlawanan
dengan keinginan Roh dan keinginan
Roh berlawanan dengan keinginan daging karena keduanyabertentangan
sehingga
kamu setiap kali tidak melakukan
apa yang kamu kehendaki. 18 Akan tetapi jikalau
kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh,
maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
(Gal 5:16-18 ITB)
“Keinginan”
adalah cikal bakal dimana seseorang akan memulai melakukan sebuah tindakan
nyata. Rasul Paulus memulai pembahasannya dengan menekankan antara keinginan
daging dan keinginan Roh dan dikatakan bahwa keduanya bertentangan. Alkitab mengajarkan bahwa dosa tidak
hanya dikenal dalam bentuk perbuatan saja, tapi jika keinginan kitapun tidak
sesuai dengan pimpinan Roh, maka kita sudah mulai berada di depan pintu dosa yang
sudah sangat menggoda untuk segera dibuka. Jika ada seseorang yang mencuri
barang milik orang lain, maka kita mengatakan bahwa ia telah melakukan dosa
mencuri. Jika ada seseorang yang membunuh sesamanya dengan alasan apa pun, kita
mengatakan bahwa orang tersebut telah melakukan dosa pembunuhan. Banyak orang
menganggap bahwa seseorang hanya dianggap berdosa jika ia telah melakukan dosa
secara langsung melalui tindakan. Di dalam Injil Matius 5:28, Tuhan Yesus
berkata:
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya,
sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. (Mat 5:28 ITB).
Doktrin – doktrin yang terdapat di
dalam Alkitab adalah sebuah pengajaran yang sangat ketat. Tidak ada pengajaran
yang begitu jelas tentang dosa selain apa yang dijelaskan di dalam Alkitab. Dosa
tidak dipandang hanya sebagai suatu tindakan yang bertentangan dengan cara
hidup yang diperintahkan oleh Tuhan. Keinginan adalah awal dari tindakan
seseorang untuk melakukan perbuatan dosa. Ketika Tuhan lebih mengindahkan
persembahan Habel, maka timbullah keinginan untuk iri hati kepada adiknya,
sehingga ia berencana untuk membunuh adik kandungnnya sendiri. Sebenarnya Allah
sudah memperingatkan Kain terlebih dahulu tentang keinginan yang salah.
6 Firman TUHAN kepada Kain:
"Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
7 Apakah
mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau
tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu;
ia sangat menggoda engkau,
tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
(Gen 4:6-7 ITB)
Tuhan sudah memberikan peringatan
yang sangat jelas kepada Kain untuk berhenti dari keinginan – keinginan yang
membawanya kepada dosa yang lebih besar, namun ia tidak memperdulikannya dan
akhirnya ia jatuh kepada perbuatan dosa yang lebih besar dengan membunuh adik
kandungnnya sendiri.
Salah satu pekerjaan Roh Kudus
adalah menginsyafkan kita dari perbuatan dosa (bandingkan dengan Yoh. 14:26). Roh
Kudus selalu memperingatkan anak – anak Tuhan agar selalu memiliki keinginan –
keinginan yang berkenan kepada Tuhan. Kita harus menjaga hati dan pikiran dari
keinginan – keinginan yang tidak berkenan kepada Allah. Apabila mulai tumbuh di
dalam hati dan pikiran kita keinginan – keinginan yang tidak benar, maka kita
harus dengan cepat meminta pertolongan Tuhan karena kalau keinginan tersebut
tetap dibiarkan, maka cepat atau lambat akan menimbulkan dosa yang lebih besar,
yaitu perbuatan dosa dalam tindakan nyata.
c.
Perbuatan Daging dan Roh
19 Perbuatan daging telah nyata,
yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
20
penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah,
kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,21
kedengkian, kemabukan,
pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu
kuperingatkan kamu seperti
yang telah kubuat dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal
yang demikian,
ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. 22 Tetapi buah Roh ialah:
kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan,
23
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal
itu.
(Gal 5:19-23 ITB)
Rasul
Paulus memberikan contoh – contoh nyata dari perbuatan – perbuatan dosa jika
kita menyerahkan diri untuk dipimpin oleh nafsu kedagingan dan juga contoh
nyata dari perbuatan – perbuatan (karakteristik) seseorang yang menyerahkan
dirinya untuk dipimpin oleh Roh. Dosa dimulai dari keinginan dan jika keinginan
itu tidak segera kita bereskan maka akan menimbulkan dosa yang lebih besar yang
dilakukan melalui tindakan yang nyata. Dosa dimulai dari keinginan yang tidak
benar yang jika tidak di-stop! maka
akan menimbulkan perbuatan dosa dan perbuatan dosa yang dilakukan terus
menerus; berulang kali (hidup didalamnya), menjadi kebiasaan yang tidak dapat
diberhentikan, maka pada akhirnya akan
melahirkan maut seperti yang diurutkan oleh Yakobus,
Dan apabila keinginan
itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila
dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
(Jam 1:15 ITB)
Alkitab
menjelaskan betapa mengerikannya dosa yang menggerogoti umat manusia jika kita
tidak sepenuhnya bersandar di dalam pimpinan Roh Kudus. Kita sebagai orang
percaya harus terus berhati – hati menjaga hati dan pikiran dari keinginan –
keinginan yang berakibat kepada perbuatan dosa. Banyak orang yang berfikir
bahwa adalah hal yang biasa jika kita melakukan 1x kesalahan yang mendukakan
hati Tuhan sehingga seringkali meremahkan dosa dan tanpa disadari karena
sikapnya yang demikian akhirnya menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan terus
menerus dan sulit untuk berubah. Jika kita bertanya kepada seorang mantan
pengguna narkoba tentang perjuangan mereka untuk terlepas dari jerat
“kenikmatan” sesaat yang membunuh mereka secara perlahan, mereka pasti! akan
menjawab betapa sulitnya menjalani hari – hari untuk terbebas dari keinginan
mengkonsumsi obat – obatan tersebut. Begitu juga dengan seseorang yang telah
membuka pintu dan masuk ke dalam “rumah dosa” maka akan sangat sulit untuk
keluar dari kurungan tersebut.
d. Menjadi Milik Kristus
24 Barangsiapa menjadi milik
Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging
dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. 25
Jikalau kita hidup oleh Roh,
baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, 26 dan
janganlah kita gila hormat,
janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.
(Gal 5:24-26 ITB)
Keselamatan memang adalah sepenuhnya
merupakan karya Allah tanpa sedikitpun campur tangan dari umat manusia yang
dipilih-Nya. Anugerah Allah datang ke atas setiap orang – orang yang tidak
layak untuk menerimanya. Anugerah Allah diberikan bukan untuk membuat seseorang
semakin jauh dari kehendak Allah. Anugerah Allah diberikan supaya setiap orang
sadar sepenuhnya bahwa ia adalah manusia berdosa yang mendapat belas kasihan
dari Allah dan anugerah itulah yang mendorong ia untuk memiliki kehidupan yang
terus diubahkan dan menaklukkan diri dibawah pimpinan Roh. Keinginan dan
perbuatan seseorang adalah bukti nyata bagi dirinya apakah ia sudah menerima
keselamatan atau sebenarnya hanyalah menjadi “Kristen” saja sebagai pilihan
agamanya. Anugerah Allah seharusnya menyadarkan kita bahwa kita sudah ditebus
dengan darah dan pengorbanan Kristus yang tiada taranya dan kita sudah
sepenuhnya menjadi milik Kristus. Tidak ada lagi hidup yang dipimpin oleh
keegoisan dan nafsu kedagingan yang membawa kepada keinginan dan perbuatan
dosa, tapi kita harus menaklukkan diri dibawah kehendak Roh karena Kristus
adalah Tuan dan kita adalah hamba-hamba-Nya (bandingkan dengan Kol. 3:24).
Menjadi orang percaya yang memiliki cara hidup yang berkenan
kepada Tuhan bukanlah soal masalah susah atau gampang tapi masalah maukah hidup
kita berserah di dalam pimpinan Roh Kudus….?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar