Senin, 20 Oktober 2014

BERSERAH DI DALAM PIMPINAN ROH KUDUS

BERSERAH DI DALAM PIMPINAN ROH KUDUS
(Galatia 5:16-26)
Oleh: Nathan C. Ellyon


            Beberapa waktu yang lalu salah seorang sahabat saya mengirimkan sebuah pesan singkat melalui media social Facebook. Ia bertanya kepada saya mengenai suatu topik yang sangat sederhana tapi yang sebenarnya menjadi pergumulan terberat orang yang percaya. Sahabat saya bertanya : “kak, jadi orang benar, baik, taat, n patuh kog susah ya???..” Pertanyaan ini begitu sederhana, namun terkandung suatu keputusasaan karena “mungkin” begitu sulitnya untuk menjadi orang percaya yang dipertanyakan oleh sahabat saya ini sehingga ia mengakhiri kalimat pertanyaan tersebut dengan berkata…kog susah ya???..
            Benarkah menjadi orang Kristen yang hidup benar di hadapan Tuhan adalah sebuah “usaha” yang sangat sulit? Jika mem ang sulit, apa penyebabnya sehingga saya dan saudara kesulitan untuk hidup berkenan kepada Allah…? Tentu jika kita ingin menyelesaikan suatu permasalahan, kita harus terlebih dahulu mengetahui akar penyebabnya. Kita harus jujur mengakui bahwa kegagalan – kegagalan yang terjadi dalam hidup kita bukan disebabkan oleh karena Tuhan tidak menolong atau Tuhan tidak menjaga umat-Nya, tapi dengan kerendahan hati kita harus sadar bahwa kitalah yang menyerahkan diri untuk dipimpin oleh keegoisan dan nafsu kedagingan kita.

a. Hidup (berjalanlah) oleh Roh
16. Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh,
maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
(Gal 5:16 ITB)

            Frase “hiduplah oleh Roh” yang diterjemahkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) sama dengan terjemahan New International Version (NIV)“live by the Spirit”. Kalimat ini diterjemahkan dari kalimat πνεύματι περιπατεῖτε yang jika diterjemahkan secara hurufiah dapat diartikan menjadi “Berjalanlah oleh Roh”; “digerakkan oleh Roh”; “serahkan dirimu untuk digerakkan oleh Roh”. Alkitab terjemahan New American Standard Bible (NAS) lebih tepat menterjemahkannya menjadi “walk by the Spirit”. Apa maksud rasul Paulus mengatakan kepada jemaat di Galatia bahwa mereka harus memiliki hidup yang sepenuhnya dijalankan oleh Roh Kudus? Bukankah mereka adalah orang – orang Kristen yang sudah percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat…? Pada pasal sebelumnya, tepatnya di pasal 5:13 rasul Paulus berkata:
Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka.
Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan
untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. (Gal 5:13 ITB)

            Di Galatia ada beberapa orang percaya yang meremehkan anugerah Tuhan dengan hidup tetap di dalam dosa. Meskipun mereka percaya bahwa Tuhan Yesus telah memerdekakan mereka dari hukuman kekal namun mereka tidak memiliki kehidupan yang berserah untuk dijalankan oleh pimpinan Roh. Kondisi ini sangat ironi dimana mereka telah dikenal sebagai orang percaya namun kehidupannya tidak seperti teladan yang Tuhan Yesus ajarkan. Sampai saat ini pun banyak orang Kristen yang percaya bahwa Yesus Kristus telah menyelamatkan mereka dari hukuman kekal dengan mati di kayu salib sesuai dengan isi kitab suci, namun yang kenyataannya tidak pernah menjadikan Kristus sebagai Tuan pemilik hidup yang berhak mengatur dan menjalankan seluruh kehiduapannya. Pdt. DR. Stephen Tong pernah mengatakan satu kalimat yang sangat tajam “…if Jesus saves you but not your Lord, He’s not your Savior at all…” (Kalau Yesus hanya menyelamatkan engkau, tidak pernah menjadi Tuan-mu, dan ‘tak pernah jadi Juruselamatmu!).

b. Keinginan Daging dan Roh
17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan
Roh berlawanan dengan keinginan daging karena keduanyabertentangan sehingga
kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. 18 Akan tetapi jikalau
kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
 (Gal 5:16-18 ITB)

            “Keinginan” adalah cikal bakal dimana seseorang akan memulai melakukan sebuah tindakan nyata. Rasul Paulus memulai pembahasannya dengan menekankan antara keinginan daging dan keinginan Roh dan dikatakan bahwa keduanya bertentangan. Alkitab mengajarkan bahwa dosa tidak hanya dikenal dalam bentuk perbuatan saja, tapi jika keinginan kitapun tidak sesuai dengan pimpinan Roh, maka kita sudah mulai berada di depan pintu dosa yang sudah sangat menggoda untuk segera dibuka. Jika ada seseorang yang mencuri barang milik orang lain, maka kita mengatakan bahwa ia telah melakukan dosa mencuri. Jika ada seseorang yang membunuh sesamanya dengan alasan apa pun, kita mengatakan bahwa orang tersebut telah melakukan dosa pembunuhan. Banyak orang menganggap bahwa seseorang hanya dianggap berdosa jika ia telah melakukan dosa secara langsung melalui tindakan. Di dalam Injil Matius 5:28, Tuhan Yesus berkata:
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. (Mat 5:28 ITB).
            Doktrin – doktrin yang terdapat di dalam Alkitab adalah sebuah pengajaran yang sangat ketat. Tidak ada pengajaran yang begitu jelas tentang dosa selain apa yang dijelaskan di dalam Alkitab. Dosa tidak dipandang hanya sebagai suatu tindakan yang bertentangan dengan cara hidup yang diperintahkan oleh Tuhan. Keinginan adalah awal dari tindakan seseorang untuk melakukan perbuatan dosa. Ketika Tuhan lebih mengindahkan persembahan Habel, maka timbullah keinginan untuk iri hati kepada adiknya, sehingga ia berencana untuk membunuh adik kandungnnya sendiri. Sebenarnya Allah sudah memperingatkan Kain terlebih dahulu tentang keinginan yang salah.
6 Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
 7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau
tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau,
tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
 (Gen 4:6-7 ITB)
            Tuhan sudah memberikan peringatan yang sangat jelas kepada Kain untuk berhenti dari keinginan – keinginan yang membawanya kepada dosa yang lebih besar, namun ia tidak memperdulikannya dan akhirnya ia jatuh kepada perbuatan dosa yang lebih besar dengan membunuh adik kandungnnya sendiri.
            Salah satu pekerjaan Roh Kudus adalah menginsyafkan kita dari perbuatan dosa (bandingkan dengan Yoh. 14:26). Roh Kudus selalu memperingatkan anak – anak Tuhan agar selalu memiliki keinginan – keinginan yang berkenan kepada Tuhan. Kita harus menjaga hati dan pikiran dari keinginan – keinginan yang tidak berkenan kepada Allah. Apabila mulai tumbuh di dalam hati dan pikiran kita keinginan – keinginan yang tidak benar, maka kita harus dengan cepat meminta pertolongan Tuhan karena kalau keinginan tersebut tetap dibiarkan, maka cepat atau lambat akan menimbulkan dosa yang lebih besar, yaitu perbuatan dosa dalam tindakan nyata.
           
c. Perbuatan Daging dan Roh
19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
 20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah,
kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,21 kedengkian, kemabukan,
pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu seperti
yang telah kubuat dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian,
ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. 22 Tetapi buah Roh ialah:
kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
 23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
 (Gal 5:19-23 ITB)
            Rasul Paulus memberikan contoh – contoh nyata dari perbuatan – perbuatan dosa jika kita menyerahkan diri untuk dipimpin oleh nafsu kedagingan dan juga contoh nyata dari perbuatan – perbuatan (karakteristik) seseorang yang menyerahkan dirinya untuk dipimpin oleh Roh. Dosa dimulai dari keinginan dan jika keinginan itu tidak segera kita bereskan maka akan menimbulkan dosa yang lebih besar yang dilakukan melalui tindakan yang nyata. Dosa dimulai dari keinginan yang tidak benar yang jika tidak di-stop! maka akan menimbulkan perbuatan dosa dan perbuatan dosa yang dilakukan terus menerus; berulang kali (hidup didalamnya), menjadi kebiasaan yang tidak dapat diberhentikan, maka pada akhirnya akan melahirkan maut seperti yang diurutkan oleh Yakobus,
Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila
dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut. (Jam 1:15 ITB)

            Alkitab menjelaskan betapa mengerikannya dosa yang menggerogoti umat manusia jika kita tidak sepenuhnya bersandar di dalam pimpinan Roh Kudus. Kita sebagai orang percaya harus terus berhati – hati menjaga hati dan pikiran dari keinginan – keinginan yang berakibat kepada perbuatan dosa. Banyak orang yang berfikir bahwa adalah hal yang biasa jika kita melakukan 1x kesalahan yang mendukakan hati Tuhan sehingga seringkali meremahkan dosa dan tanpa disadari karena sikapnya yang demikian akhirnya menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan terus menerus dan sulit untuk berubah. Jika kita bertanya kepada seorang mantan pengguna narkoba tentang perjuangan mereka untuk terlepas dari jerat “kenikmatan” sesaat yang membunuh mereka secara perlahan, mereka pasti! akan menjawab betapa sulitnya menjalani hari – hari untuk terbebas dari keinginan mengkonsumsi obat – obatan tersebut. Begitu juga dengan seseorang yang telah membuka pintu dan masuk ke dalam “rumah dosa” maka akan sangat sulit untuk keluar dari kurungan tersebut.

d. Menjadi Milik Kristus
24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging
dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. 25 Jikalau kita hidup oleh Roh,
baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, 26 dan janganlah kita gila hormat,
janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.
 (Gal 5:24-26 ITB)

            Keselamatan memang adalah sepenuhnya merupakan karya Allah tanpa sedikitpun campur tangan dari umat manusia yang dipilih-Nya. Anugerah Allah datang ke atas setiap orang – orang yang tidak layak untuk menerimanya. Anugerah Allah diberikan bukan untuk membuat seseorang semakin jauh dari kehendak Allah. Anugerah Allah diberikan supaya setiap orang sadar sepenuhnya bahwa ia adalah manusia berdosa yang mendapat belas kasihan dari Allah dan anugerah itulah yang mendorong ia untuk memiliki kehidupan yang terus diubahkan dan menaklukkan diri dibawah pimpinan Roh. Keinginan dan perbuatan seseorang adalah bukti nyata bagi dirinya apakah ia sudah menerima keselamatan atau sebenarnya hanyalah menjadi “Kristen” saja sebagai pilihan agamanya. Anugerah Allah seharusnya menyadarkan kita bahwa kita sudah ditebus dengan darah dan pengorbanan Kristus yang tiada taranya dan kita sudah sepenuhnya menjadi milik Kristus. Tidak ada lagi hidup yang dipimpin oleh keegoisan dan nafsu kedagingan yang membawa kepada keinginan dan perbuatan dosa, tapi kita harus menaklukkan diri dibawah kehendak Roh karena Kristus adalah Tuan dan kita adalah hamba-hamba-Nya (bandingkan dengan Kol. 3:24).
           
            Menjadi orang percaya yang memiliki cara hidup yang berkenan kepada Tuhan bukanlah soal masalah susah atau gampang tapi masalah maukah hidup kita berserah di dalam pimpinan Roh Kudus….?.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar