PUSAT
KEHIDUPAN ORANG PERCAYA
(Yohanes
15:1-8; Alkitab)
Oleh:
Nathan C. Ellyon
Dalam segala aktifitas pekerjaan,
kita sering tidak menyadari bahwa ada Allah yang berdaulat atas segala sesuatu
(The Sovereighty of God), seperti
perkataan rasul Paulus: “…28 Sebab di
dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga
dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga…” (Kis. 17:28 ITB). Setelah kejatuhan di dalam
dosa, umat manusia ‘terlepas’ dari
pusat/sumber kehidupannya, yaitu Allah sehingga berada pada kondisi yang paling
membahayakan. Siapa pun manusia yang terlepas dari Allah pasti akan binasa!.
Itulah sebabnya TUHAN Yesus Kristus sebagai TUHAN yang sanggup memulihkan
hubungan yang rusak ini mengundang/mengajak setiap manusia yang berdosa untuk
kembali merekat dengan Dia sebagai sumber kehidupan dan kebenaran.
"Akulah pokok
anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. 2 Setiap ranting pada-Ku
yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah,
dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. 3 Kamu memang sudah
bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. 4 Tinggallah di
dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu
tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. 5 Akulah
pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku
dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat
berbuat apa-apa. 6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia
dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang
dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. 7 Jikalau kamu tinggal di
dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu
kehendaki, dan kamu akan menerimanya. 8 Dalam hal inilah Bapa-Ku
dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah
murid-murid-Ku." (Joh 15:1-8 ITB)
Ayat 1 pada bagian ini merupakan ayat yang sangat penting. TUHAN Yesus Kristus menyebut diri-Nya sebagai pokok anggur yang benar dan Allah Bapa sebagai pengusahanya. Dengan mengatakan demikian secara implisit TUHAN Yesus juga menyebut, memproklamasikan, memberitakan bahwa (dibaca: hanya) Dia-lah kebenaran. Manusia yang berdosa hanya dapat dibenarkan/melakukan kebenaran yang diperkenankan di hadapan Allah Bapa melalui/di dalam TUHAN Yesus Kristus (band. Rom. 3:24; 5:1; 1 Kor. 6:11; Gal. 2:16), maka tidak heran pada bagian ini TUHAN selalu mengajak semua orang percaya agar tinggal di dalam Dia dan sebaliknya TUHAN dan kebenaran firman-Nya tinggal di dalam kita. Allah Bapa sebagai pengusahanya, yang memelihara, merawat, dan memberikan pertumbuhan yang baik (band. 1 Kor. 3:6-7) agar tanaman anggur (ranting-Nya/umat-Nya, setiap orang percaya) dapat menghasilkan buah yang lebat melalui pokok yang benar (TUHAN Yesus Kristus). Setiap orang percaya yang dipilih dan merasakan kasih karunia Allah disebut sebagai ranting-Nya (band. Rom 11:17-24). Kehidupan orang percaya adalah sebuah progress yang pasti, jelas dan menuju kepada satu tujuan hidup bagi kemuliaan TUHAN (band. Ef. 2:10; 4:13; Ibr. 5:12-14; ). Sebuah kehidupan yang penuh dengan kemenangan. Banyak orang Kristen yang salah mengartikan hidup yang berkemenangan di dalam TUHAN ‘dianggap’ sebagai hidup yang selalu diberkati melimpah, seluruh kebutuhan hidup yang terpenuhi, terbebas dari semua permasalahan (bandingkan Dengan kehidupan pelayanan rasul Paulus yang mengucap kalimat firman TUHAN ini. Meskipun ia banyak mengalami tantangan hidup yang sangat berat (baca kisah perjalanan Misi rasul Paulus di kitab Kis. 9-28 dan curahan hatinya tentang kesusahan pelayanannya kepada jemaat di Korintus, 2 Kor. 23-27), namun ia mengatakan bahwa hidupnya selalu dipenuhi oleh kemenangan Ilahi karena baginya kemenangan orang yang lebih dari pemenang adalah bagi mereka yang dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang telah TUHAN percayakan, Rom. 8: 31-39). Hidup berkemenangan yang diajarkan oleh Alkitab adalah hidup yang mengalami kemenangan atas setiap kedagingan dan dapat menghasilkan buah – buah yang diperkenankan oleh TUHAN/melakukan kebenaran-Nya (band. Rom. 6:17-19) . “Bagaimana caranya supaya kita dapat mengalami hidup yang berkemenangan atas dosa dan dapat menghasilkan buah – buah yang diperkenakan oleh TUHAN…?”. Tinggal di dalam TUHAN Yesus Kristus dan kebenaran firman-Nya adalah sebuah kunci emas yang membawa setiap kita menuju kepada hidup berkemenangan. Jika kita tidak tinggal di dalam TUHAN, maka apa pun yang sudah kita lakukan sepanjang hari itu tidak ada satupun kegiatan yang diperkenankan oleh TUHAN!.
Berbicara tinggal di dalam Kristus
bukanlah berbicara soal dapat melakukan segala sesuatu dan tidak dapat
melakukan apa – apa di luar Kristus, tapi
berbicara soal tidak/dapat melakukan kebenaran yang diperkenankan oleh Allah
Bapa! (band. Rom. 14:17-18). Setiap orang yang telah diselamatkan oleh kasih
karunia Allah berkewajiban menghasilkan buah - buah kebenaran. Ini adalah tanda
pertobatan untuk umat-Nya yang telah percaya dan menjadi milik Kristus
(Ketekunan orang – orang kudus/Preseverence of Saints). Bagi mereka
yang mengaku percaya dalam nama TUHAN Yesus Kristus, namun tidak pernah
menjadikan dan melayani TUHAN Yesus sebagai Tuan atas seluruh hidupnya, maka
TUHAN tidak pernah memanggil dan menjadi Juruselamatmu! (band. Mat. 7:14; 22:14;
Tit. 1:16). Pada bagian yang lain TUHAN Yesus sendiri pernah berkata bahwa: “…21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke
dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang
melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. 22 Pada hari terakhir
banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi
nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi
nama-Mu juga? 23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada
mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu
sekalian pembuat kejahatan!" (Mat 7:21-23 ITB). Kita hanya akan dapat melakukan
kehendak/kebenaran yang diperkenankan oleh Bapa jika kita tinggal di dalam
TUHAN Yesus Kristus dan kebenaran firman-Nya. Sebagai orang percaya kita semua
harus sungguh – sungguh memperhatikan kehidupan kita agar tetap dan terus tinggal
di dalam Kristus dan kebenaran firman-Nya supaya setiap apa yang kita kerjakan selalu
diperkenankan oleh Allah Bapa. Jangan sampai kita menyia-nyiakan kesempatan
hidup yang TUHAN berikan dengan tidak menghasilkan buah – buah pertobatan
karena jika terjadi demikian TUHAN tidak akan segan - segan untuk memotong kita
dari sumber kehidupan yang kekal (TUHAN Yesus Kristus) dan dicampakkan ke dalam
kematian yang kekal di neraka dimana tidak ada lagi kesempatan yang TUHAN
ijinkan/berikan kepada kita untuk bertobat dan memperbaiki kelakuan hidup (band. Kisah Lazarus yang miskin dan seorang
kaya, Luk. 16:19-31). Selama masih ada hari ini, maka tidak terlambat bagi
saya dan saudara untuk mengambil keputusan hidup di dalam TUHAN Yesus Kristus
sebagai pokok anggur yang benar, di dalam kebenaran firman-Nya agar setiap
hidup kita diperkenankan oleh Allah Bapa dan kita semakin banyak menghasilkan
buah – buah yang tak bercacat dan tak bernoda menjelang hari kedatangan TUHAN (band.
2 Pet. 3:14-15).
Pada ayat yang ke-7 TUHAN Yesus
Kristus memperkatakan firman yang seringkali disalahpahami oleh orang – orang Kristen.
Perkatan – perkataan TUHAN seperti ini menjadi sebuah firman yang seringkali
menjadi ayat, kesempatan, doa favorit
bagi orang – orang Kristen. Banyak orang Kristen yang ‘keterlaluan’ dalam menafsirkan ayat firman ini dengan berfikir
bahwa TUHAN akan memenuhi segala keinginan’nya’ tanpa memperhatikan keseluruhan
dari perkataan TUHAN Yesus Kristus (maafkan
saya jika menggunakan kata ini karena saya melihat fenomena kekristenan pada
saat ini kebanyakan sudah bersikap demikian terhadap TUHAN-nya. Dalam hal
permohonan sebuah keinginan, saya ingin menegaskan bahwa TUHAN bukanlah
‘pembantumu’! bukan ‘pesuruhmu’! bukan ‘pelayanmu’! yang dapat engkau
perintahkan (“paksa”) untuk memenuhi segala keinginan dan kepuasanmu akan hal –
hal duniawi, tapi Dia adalah TUHAN di atas segala tuan yang harus kita hormati
sebagaimana Ia ada). Sebelum TUHAN mengatakan “…mintalah apa saja yang kamu kehendaki dan kamu akan menerimanya…” (ayat
7) ada kalimat – kalimat yang sangat penting yang sudah sedikit kita bahas
sebelumnya. Terjemahan Alkitab kita (LAI) kurang tepat dalam menterjemahkan
kalimat ini. The New International Version (NIV) lebih tepat menterjemahkannya
menjadi: If you remain in mea and my words remain in
you, ask whatever you wish,
and it will be given you.b (Joh 15:7 NIV). Tanyakanlah segala keinginanmu,
maka itu akan diberikan kepadamu…”. “Mengapa
harus (selalu) mempertanyakan kepada TUHAN apa yang menjadi keinginan kita,
seolah-olah kita sendiri tidak tahu keinginan kita yang diperkenankan oleh TUHAN?. Kita harus selalu mencari tahu apa
yang TUHAN inginkan dalam hidup kita karena itulah sebenarnya yang menjadi
keinginan yang terbaik dalam hidup kita (band. Yer. 29:11; Yes. 55:8-9). Jangan sampai kita menjadi anak TUHAN
yang memiliki iman yang manja, iman kekanak-kanakan yang keinginannya harus
selalu dipenuhi, tapi marilah kita menjadi anak TUHAN yang memiliki iman yang
taat, mau tunduk kepada TUHAN dan kebenaran firman-Nya dengan senantiasa
bertanya, mencari tahu apa yang TUHAN kehendaki untuk saya miliki, untuk saya
kerjakan, untuk saya berikan bagi orang lain, untuk saya berikan bagi pekerjaan
TUHAN (bandingkan pernyataan ketaatan
iman Sadrakh, Mesakh dan Abednego kepada kehendak TUHAN ketika akan dihukum
dimasukkan ke dalam perapian oleh raja Nebukadnezar karena tidak menyembah
patung emas ‘berhala’, Dan. 3:16-18).
Setiap
keinginan kita harus terlebih dahulu
tunduk kepada TUHAN Yesus dan kebenaran firman-Nya sehingga setiap apa yang
kita inginkan semuanya untuk memuliakan TUHAN bukan berdasarkan keinginan untuk
kepuasaan duniawi. TUHAN tidak pernah mengatakan bahwa kita akan mempermuliakan
Allah Bapa karena segala keinginan ‘kita’ yang telah terpenuhi, tapi karena
kita menghasilkan buah – buah kehidupan yang diajarkan oleh kebenaran firman
TUHAN, maka dengan berbuat demikian TUHAN menyebut kita sebagai murid –
murid-Nya (band. Ayat 8), seperti tujuan TUHAN menyuruh kita untuk tinggal di
dalam Dia sebagai pokok anggur yang benar, yaitu supaya kita semakin dapat
menghasilkan buah – buah firman.
Sebagai orang percaya, marilah kita
memiliki kehidupan yang berpusat kepada TUHAN Yesus Kristus (Christo Centris) sebagai pokok anggur
yang benar sehingga kita dapat menghasilkan buah – buah yang diperkenankan oleh
Allah Bapa di dalam firman Anak-Nya. Biarlah setiap apa yang kita lakukan
semuanya untuk TUHAN, seperti yang dikatakan oleh rasul Paulus: “…Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum,
atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah…” (1Kor. 10:31 ITB). Amin!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar